Minggu, 08 November 2015

Preferensi Konsumen terhadap Produk Minuman Isotonik

A. Pocari Sweat

1. Kelengkapan Produk

Kelengkapan produk pocari sweat bisa di bilang sangat lengkap mulai dari kemasan botol hingga kaleng dari berbagai ukuran mulai dari 350ml sampai 1L pun tersedia dan mudah di dapatkan di berbagai minimarket bahkan warung warung terdekat. Bahkan sekarang pocari menyediakan kemasan 2Liter dan Galon namun tidak dijual di semua toko.

2. Harga

Harga yang di tawarkan terbilang cukup mahal karena komposisi yang di tawarkan juga berkualitas. Untuk ukuran 350Ml saja di warung warung atau minimarket dijual dengan harga 6000 – 7000 di bandingkan dengan minuman isotonik lain harga ini bisa terbilang mahal.

3. kualitas

Ada pepatah “ada harga ada kualitas” berlaku pula bagi pocari sweat dengan harga yang mahal maka bisa dipastikan pula komposisi yang di sajikan berkualitas apalagi pocari sweat berasal dari perusahaan yang bergerak di bidang kesehata berbeda dengan minuman isotonik lain yang berasal dari perusahaan penghasil minuman

4. Packaging

Kemasan yang di gunakan oleh pocari sweat bermacam macam mulai dari botol plastik hingga kaleng bahkan galon. Dikemas secara rapi dengan botol yang unik.

5. Pengalaman Produk

Perusahaan pocari sweat sudah memasarkan produknya sejak lama bahkan menjadi pelopor minuman isotonik sehingga bisa terbilang perusahaan yang sangat paham tentang pasar minuman isotonik. Walaupun tidak memiliki inovasi rasa yang beragam namun dari dahulu hingga sekarang minuman pocari sweat tetap digemari dan dipercaya oleh konsumen

B. Aquarius

1. Kelengkapan Produk

Produk aquarius hanya mempunyai 3 jenis kemasan yaitu kemasan 500ml, kemasan 300ml , dan kemasan gelas. Walaupun hanya mempunyai sedikit kemasan namun aquarius mempunyai kemasan gelas yang tidak dimiliki oleh minuman isotonik lain

2.Harga

Harga yang ditawarkan oleh minuman isotonik aquarius terbilang sangat terjangkau yaitu 250ml seharga 4200 sedangkan untuk ukuran gelas hanya seharga seribu rupiah sangat terjangkau untuk ukuran minuman isotonik

3. Kualitas

Namun disamping harga yang murah perusahaan ini tidak mengesampingkan kualitas karena minuman ini berasal dari PT Coca Cola yang memang sudah lama berkutat dalam usaha minuman sehingga kualitas nya tidak perlu diragukan lagi

4. Packaging

Sayangnya dari segi packaging perusahaan ini hanya memiliki sedikit kemasan dan tidak berinovasi untuk menambah ukuran dan variasi botol.

5. Pengalaman Produk


Walaupun jika dilihat dari perusahaan sudah memiliki nama dan sudah tersebar di penjuru dunia namun jika dilihat dari segi produk bisa dibilang Pt coca cola masih tahap perkembangan untuk minuman isotonik dan masih kalah bersaing di bandingkan produk isotonik pendahulunya

Preferensi Konsumen Terhadap Produk Minuman Bersoda

PENDAHULUAN
                Perkembangan industri yang bergerak di ranah fast moving consumer goods semakin pesat. Salah satu segmen yang paling menjanjikan adalah minuman ringan. Pada tahun 2003 pertumbuhan minuman ringan mencapai 13% dengan volume penjualan sebesar sepuluh milyar liter (Fianaratri, 2005: 1). Angka tersebut tentunya mencapai nominal lebih tinggi pada beberapa tahun terakhir melihat semakin banyaknya perusahaan yang memasuki pasar minuman ringan. Salah satu minuman ringan yang menjadi favorit di Indonesia adalah teh dalam kemasan atau teh siap saji. Hal ini seiring dengan kebiasaan masyarakat Indonesia mengonsumsi teh.
Hasil survey lembaga penelitian MARS di lima kota besar di Indonesia menunjukkan bahwa teh dikonsumsi oleh 75% penduduk Indonesia. Kerja keras PT. Sinar Sosro dalam mengedukasi pasar untuk mengonsumsi Teh Botol Sosro menjadikan teh kemasan diterima baik oleh pasar. Hal ini ditunjukkan dari survey yang dilakukan oleh PT. Coca Cola Amatil yang disampaikan pada CCA’s Investor Meeting pada tahun 2004 yang memperlihatkan minuman teh siap saji atau teh kemasan di Indonesia berada pada posisi kedua di bawah air mineral dan mengungguli minuman ringan berkarbonasi. Antara tahun 2004 sampai tahun 2009, pertumbuhan minuman ringan di Indonesia mengalami peningkatan sebesar 7,2 %. Pada tahun 2009, omzet makanan dan minuman mencapai Rp. 493,0 triliun, di mana di dalam omzet tersebut market size minuman mencapai 50,6 %. Komposisi persentase itu terdiri dari minuman berenergi 2,1 %, minuman isotonic 1,5 %, teh siap minum 12,0 %, minuman berkarbohidrat 10,0%, minuman sari buah 1,5 %, air minum dalam kemasan 18,0 % dan sirup 1 %. Pada tahun 2011 asosiasi industri minuman ringan mengharapkan pasar minuman teh siap saji meningkat 7,5 % dari total produksi 1,55 milyar liter pada tahun 2010 menjadi 1,67 milyar liter (en.indonesiafinancetoday.com).
 Minuman teh siap saji yang beredar di pasaran Indonesia dapat dibedakan berdasarkan jenis kemasannya, seperti minuman dalam kemasan botol (kaca maupun plastik), teh dalam kemasan kaleng, kemasan kotak dan inovasi terakhir adalah teh dalam kemasan cup. Teh kemasan cup sendiri dipelopori oleh PT. Garuda Food yang meluncurkan Mountea pada tahun 2005. Kehadiran Mountea di pasar minuman teh kemasan membuat persaingan semakin ketat. Sebelumnya telah banyak perusahaan yang mencoba memanfaatkan ceruk pasar teh kemasan. Pada tahun 2002, PT. Coca Cola Amatil Indonesia mengeluarkan Frestea untuk mengakhiri monopoli Teh Botol Sosro selama 30 tahun. Langkah ini diikuti oleh beberapa perusahaan lain. Gambar di bawah ini menunjukkan perusahaan dan nama produk yang ikut meramaikan pasar teh kemasan.

1.     Pengujian Kuesioner

Kuesioner dibagikan kepada 30 responden sebagai sampelnya. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah kuesioner yang digunakan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Suatu indikator dalam sebuah instrumen dapat dikatakan valid apabila hasil r hitung > r tabel. Dari pengujian yang dilakukan terhadap semua indikator diperoleh hasil r hitung dari setiap indikator memiliki nilai yang lebih besar dari r tabel, sehingga kesimpulannya adalah seluruh indikator yang ada di dalam kuesioner dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk pengolahan data selanjutnya.
Reliabilitas menunjukkan tingkat keandalan suatu data, bukan semata-mata instrumen yang digunakan. Sehingga apabila suatu instrumen dikatakan reliabel, maka akan menghasilkan datayang dapat dipercaya. Apabila datanya benar-benar sesuai dengan kenyataan, maka berapa kalipun diambil hasilnya tetap akan sama. Alat yang digunakan untuk menguji reliabilitas adalah Cronbach’s Alpha. Suatu atribut dalam sebuah instrumen dapat dikatakan reliabel apabila nilai α > 0,60. Dari pengujian yang dilakukan terhadap semua indikator pada evaluasi kepentingan atribut (ei) dan tingkat kepercayaan atribut (bi), diperoleh nilai α > 0,60 untuk setiap atribut yang digunakan, sehingga dapat dinyatakan bahwa atribut-atribut yang ada dalam kuesioner yang digunakan dapat dipercaya.
2.      Pengumpulan Data
Hasil rekap pengisian kuesioner mengenai identitas responden yang terdiri dari usia, jenis kelamin, pekerjaan responden, biaya konsumsi untuk minuman ringan berkarbonasi jenis Cola per bulannya  serta informasi umum mengenai minuman ringan berkarbonasi jenis Cola dapat dilihat pada Tabel berikut

Keterangan
Jumlah (Orang)
Usia
15 - 20 Tahun
13
21 - 25 Tahun
10
26 - 30 Tahun
4
> 30 Tahun
3
Jenis Kelamin
Laki-laki
21
Perempuan
9
Jenis Pekerjaan
Pelajar/Mahasiswa
17
Pegawai Negeri
4
Pegawai Swasta
5
Ibu Rumah Tangga
2
Lainnya
2
Preferensi Produk
Coca Cola
18
Big Cola
12
Alasan Mengkonsumsi Produk
Kebiasaan
6
Pengaruh Iklan
10
Lebih Nikmat Dari Minuman Lain
8
Sensasi Soda Menyegarkan
3
Tidak Memakai Zat Pewarna
2
Lainnya
1
Biaya Konsumsi Minuman Ringan Berkarbonasi Jenis Cola Per Bulan
< Rp 6.000
8
Rp. 6.001 - Rp 18.000
12
Rp. 18.001 - Rp 30.000
3
Rp. 30.001 - Rp 42.000
5
Rp. 42.000 - Rp 54.000
2
> Rp 54.000
0
Tempat Memperoleh Produk
Supermarket
13
Warung/Toko Kecil
10
Rumah Makan
2
Lainnnya
5
Faktor Pertimbangan Saat Membeli Produk
Harga
8
Merek
10
Ketersediaan produk
4
Iklan
5
Kemasan
2
Jaminan
1

Dari hasil pengamatan diatas dapat disimpulkan bahwa produk yang lebih menarik minat pelanggan adalah Coca cola.

 KUESIONER

            Kami mohon bantuan Bapak/Ibu/Kakak/Adik untuk mengisi beberapa pertanyaan yang ada di bawah ini.
            Pertanyaan dari kami hanya ingin mengetahui perilaku konsumen minuman bersoda. Kuesioner ini kami keluarkan sebagai bahan untuk melakukan penelitian. Kami mohon bantuannya untuk dapat mengisi kuesioner ini dengan sejujur-jujurnya dan selengkap-lengkapnya.
Isilah kuesioner berikut dengan melingkari jawaban yang anda pilih
Terima Kasih
1.      Jenis kelamin
a.       Laki-laki                b. Perempuan

2.      Usia
a.       15 – 20 tahun        c. 26 - 30 tahun          
b.      21 – 25 tahun        d. > 30 tahun

3.      Jenis pekerjaan
a.       Pelajar/Maahasiswa               d. Ibu Rumah Tangga
b.      Pegawai Negeri                        e. Lainnya......................
c.       Pegawai Swasta

4.       Apakah anda pernah mengkonsumsi minuman bersoda ?
a.       Ya                   b. Tidak

5.       Apa alasan anda mengkonsumsi minuman bersoda ?
a. Kebiasaan                                                d. Sensasi Soda Menyegarkan
b. Pengaruh Iklan                                      e. Tidak Memakai Zat Pewarna
c. Lebih Nikmat Dari Minuman Lain    f.  Lainnya ...................................

6.       Diantara 2 produk dibawah ini, manakah yang lebih Anda minati ?
a. Coca-cola                        B. Big cola           

7.       Faktor apa yang membuat anda lebih memilih produk tersebut ?
a. Harga                                                d. Iklan
b. Merek                                             e. Kemasan
c. Ketersediaan produk                 f. Jaminan                     

8.       Dimana anda memperoleh produk tersebut ?
a. Supermarket                                 c. Rumah Makan
b. Warung/Toko Kecil                     d. Lainnya ................................

9.       Berapa biaya yang anda keluarkan untuk membeli  minuman ringan berkarbonasi jenis cola per bulan ?
a. < Rp 6.000                                       d. Rp. 30.001 - Rp 42.000
b. Rp. 6.001 - Rp 18.000                  e. Rp. 42.000 - Rp 54.000
c. Rp. 18.001 - Rp 30.000                f. > Rp 54.000